=~ Kebanyakan orang takut menanyakan topik ini, yakni apakah tinja bisa menunjukkan kesehatan? Indikator seperti warna dan tekstur bisa menjadi sinyal yang bisa Anda tanyakan ke dokter ataukah tinja bisa menjelaskan apakah diet Anda tak bermasalah.
Situs Dailyhealthpos, Sabtu (16/2/2013), melaporkan, seperti apa poop (kotoran) yang normal dan tidak.
1. Warna
Ada banyak variasi alami dalam warna tinja yang benar-benar baik. Tinja yang berwarna cokelat artinya Anda tak perlu khawatir. Dan ada beberapa makanan yang bisa membuat kotoran Anda berubah warna seperti bit, berry, dan kelebihan sayuran berwarna hijau.
Tapi jika Anda menemukan kotoran Anda berwarna bukan cokelat, terutama jika Anda tidak makan makanan seperti yang disebutkan di atas, ini saatnya Anda curiga. Tinja berwarna hitam atau merah bisa mengindikasikan pendarahan internal, warna keabu-abuan dan sangat pucat bisa sebagai sinyal batu empedu, dan kuning berarti Anda terlalu banyak makan lemak atau tidak mencerna dengan benar.
2. Tekstur
Untuk tekstur dan konsistensi, tinja yang lembut umumnya merupakan normal. Setidaknya teksturnya tidak masuk zona diare. Tinja yang lembut menunjukkan, sistem pencernaan Anda sehat, dan semuanya bergerak bersamaan dengan kecepatan yang baik. Tinja yang keras, biasanya bisa berarti Anda sedikit dehidrasi, atau tidak mengkonsumsi cukup serat.
Anda juga bisa mendengarkan ketika kotoran jatuh di air, jika suara beberapa kali dan kecil, ini bisa mengindikasikan awal dari sembelit dan bisa lebih sulit bagi usus untuk memprosesnya. Satu yang besar malah lebih baik.
3. Frekuensi dan waktu
Ketika Anda buang air keseringan artinya tidak normal. WebMD melaporkan, sangat penting untuk memperhatikan perubahan dalam frekuensi. Jika Anda biasanya teratur dalam BAB, tiba-tiba jadi dua hari sekali, Anda bisa saja mengalami masalah sembelit. Tapi sebaliknya, asalkan Anda nyaman, keseringan ke toilet tidak perlu dikhawatirkan.
Waktu yang dihabiskan di toilet juga bisa menerangkan kondisi kesehatan Anda. Jika Anda menemukan diri Anda menghabiskan waktu beberapa menit di toilet, bisa jadi Anda membutuhkan tambahan air dan asupan serat.
4. Fakta lainnya
Jika kotoran Anda berbau, normal saja jika Anda menggunakan penyegar udara setelah selesai buang hajat. Bahkan jika itu sedikit memalukan. Bau yang tajam menandakan bakteri di dalam usus yang melakukan pekerjaan untuk mencerna makanan Anda.
Begitu pula soal kotoran yang mengambang dibandingkan yang tenggelam. Tinja yang mengambang bisa menunjukkan salah satu dari dua hal. Yakni, Anda makan banyak serat yang menyebabkan udara menjadi terperangkap di dalam sistem pencernaan, atau Anda sudah banyak makan lemak sekaligus tubuh Anda tak bisa sepenuhnya memprosesnya.
Dan terakhir bentuk yang tak ada hubungannya dengan kesehatan Anda. Tinja yang kecil atau besar tidak ada hubungannya dengan bagaimana lancarnya sistem pencernaan Anda.(Mel/Igw)
Situs Dailyhealthpos, Sabtu (16/2/2013), melaporkan, seperti apa poop (kotoran) yang normal dan tidak.
1. Warna
Ada banyak variasi alami dalam warna tinja yang benar-benar baik. Tinja yang berwarna cokelat artinya Anda tak perlu khawatir. Dan ada beberapa makanan yang bisa membuat kotoran Anda berubah warna seperti bit, berry, dan kelebihan sayuran berwarna hijau.
Tapi jika Anda menemukan kotoran Anda berwarna bukan cokelat, terutama jika Anda tidak makan makanan seperti yang disebutkan di atas, ini saatnya Anda curiga. Tinja berwarna hitam atau merah bisa mengindikasikan pendarahan internal, warna keabu-abuan dan sangat pucat bisa sebagai sinyal batu empedu, dan kuning berarti Anda terlalu banyak makan lemak atau tidak mencerna dengan benar.
2. Tekstur
Untuk tekstur dan konsistensi, tinja yang lembut umumnya merupakan normal. Setidaknya teksturnya tidak masuk zona diare. Tinja yang lembut menunjukkan, sistem pencernaan Anda sehat, dan semuanya bergerak bersamaan dengan kecepatan yang baik. Tinja yang keras, biasanya bisa berarti Anda sedikit dehidrasi, atau tidak mengkonsumsi cukup serat.
Anda juga bisa mendengarkan ketika kotoran jatuh di air, jika suara beberapa kali dan kecil, ini bisa mengindikasikan awal dari sembelit dan bisa lebih sulit bagi usus untuk memprosesnya. Satu yang besar malah lebih baik.
3. Frekuensi dan waktu
Ketika Anda buang air keseringan artinya tidak normal. WebMD melaporkan, sangat penting untuk memperhatikan perubahan dalam frekuensi. Jika Anda biasanya teratur dalam BAB, tiba-tiba jadi dua hari sekali, Anda bisa saja mengalami masalah sembelit. Tapi sebaliknya, asalkan Anda nyaman, keseringan ke toilet tidak perlu dikhawatirkan.
Waktu yang dihabiskan di toilet juga bisa menerangkan kondisi kesehatan Anda. Jika Anda menemukan diri Anda menghabiskan waktu beberapa menit di toilet, bisa jadi Anda membutuhkan tambahan air dan asupan serat.
4. Fakta lainnya
Jika kotoran Anda berbau, normal saja jika Anda menggunakan penyegar udara setelah selesai buang hajat. Bahkan jika itu sedikit memalukan. Bau yang tajam menandakan bakteri di dalam usus yang melakukan pekerjaan untuk mencerna makanan Anda.
Begitu pula soal kotoran yang mengambang dibandingkan yang tenggelam. Tinja yang mengambang bisa menunjukkan salah satu dari dua hal. Yakni, Anda makan banyak serat yang menyebabkan udara menjadi terperangkap di dalam sistem pencernaan, atau Anda sudah banyak makan lemak sekaligus tubuh Anda tak bisa sepenuhnya memprosesnya.
Dan terakhir bentuk yang tak ada hubungannya dengan kesehatan Anda. Tinja yang kecil atau besar tidak ada hubungannya dengan bagaimana lancarnya sistem pencernaan Anda.(Mel/Igw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar